TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk. (Persero) Silmy Karim mengatakan akan berkonsultasi dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Rini Soemarno mengenai status Direktur Teknologi dan Produksi Krakatau Steel Wisnu Kuncoro usai ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.
BACA: Direktur di-OTT KPK, Krakatau Steel Pastikan Produksi Jalan Terus
"Saya masih berkonsultasi dengan deputi dan juga Ibu Menteri BUMN (Rini Soemarno) berkaitan dengan langkah selanjutnya dan juga kaitan dengan penggantian," kata Silmy saat menggelar konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Ahad, 24 Maret 2019.
Pada Jumat 22 Maret 2019 Direktur Teknologi dan Produksi Krakatau Steel Wisnu Kuncoro ditangkap lewat operasi tangkap tangan atau OTT KPK. Ia ditangkap saat melakukan transaksi di sebuah kedai kopi di daerah Bintaro, Tangerang Selatan. Saat ini Wisnu telah ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka dalam kasus suap pengadaan barang dan jasa.
BACA: Suap yang Menjerat Direktur Krakatau Steel
Silmy menjelaskan, menurut aturan di Kementerian penggantian direksi secara permanen seharusnya melewati mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS. Atau melalui mekanis Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang harus diagendakan sebelumnya. Adapun diketahui Krakatau Steel dijadwalkan bakal mengelar RUPS pada 26 April 2019.
Sementara itu, Adapun tahun ini perusahaan telah melakukan investasi sebesar US$ 400 juta baik dari perusahaan induk maupun anak usaha. Dari total investasi itu, jumlah paling besar investasi berada di perusahaan induk. Investasi paling besar akan digunakan perseroan untuk penyelesaian proyek hot strip mill dua yang ditarget April 2019.
Selain itu, Silmy juga menjelaskan kinerja dan produksi perusahaan tak akan terganggu meski salah satu direkturnya tertangkap KPK. Perseroan, saat ini telah melakukan langkah antisipasi.
"Langkah antisipasi ini kami ambil supaya tetap bisa memberikan yang terbaik bukan hanya untuk konsumen tapi juga para mitra termasuk perbankan," kata Silmy.
Kemudian, Silmy menuturkan, hal-hal strategis yang menjadi tanggung jawab direktur sebelumnya, akan diambil alih oleh dirinya. Selain itu, pekerjaan harian atau day to day akan akan dibantu oleh pelaksana tugas (Plt.) Rahmad Hidayat yang saat ini juga menjadi Direktur SDM. Sebab, direktur sebelumnya diketahui tengah mengambil cuti saat ditangkap KPK.
Baca berita tentang Krakatau Steel lainnya di Tempo.co.